JOMBANGKAB — Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jombang menggelar kegiatan bertajuk "Work-Life Balance untuk Kesehatan Mental ASN di Era Digitalisasi" pada Senin, (15/12/2025), bertempat di Aula Diskominfo Jombang. Kegiatan yang diikuti seluruh pegawai dilingkungan Kominfo ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan solusi praktis bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan pekerjaan yang semakin terdigitalisasi.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jombang, Endro Wahyudi, S.STP., M.KP dalam sambutannya menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai fondasi kualitas kerja dan budaya organisasi.

"Secara kasat mata, kita mungkin semua sehat, sudah makan, sudah tenang. Tetapi secara mental, kita belum tentu bisa dikatakan sehat. Untuk itulah kita mendatangkan ahli psikologi di sini untuk sharing, untuk berbagi, dan untuk tanya jawab," tuturnya.

Endro Wahyudi Kepala Dinas Kominfo berharap dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti secara bertahap untuk mewujudkan ASN yang semakin berkualitas dan bermentalitas baik.

Materi pertama disampaikan oleh Ahmad Azwar Anas., S.Kom, Penelaah Teknis Kebijakan pada Bagian Organisasi Setdakab Jombang, yang membahas mengenai Tingkat Digitalisasi Pelayanan Perangkat Daerah. Pemaparannya menyinggung bahwa meskipun Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 4 Tahun 2022 telah mengatur pelaksanaan tugas secara fleksibel, namun implementasi flexible working atau work-life balance masih terkendala karena belum didukung oleh pengukuran kinerja yang terstandar.

"Digitalisasi memang mengidealkan fleksibilitas, tetapi dalam realitasnya, alih-alih memberikan waktu luang, kemudahan itu justru menjebak ASN dalam pekerjaan yang seolah tak bertepi, bahkan pada waktu yang sudah dialokasikan untuk libur," kata Ahmad Azwar Anas.

Puncak acara adalah penyampaian materi mengenai Work - Life Balance Bekerja Cerdas, Hidup Seimbang:  Kesehatan Mental  ASN Di Era Digitalisasi oleh Abdy Ihdalumam, M.Psi, dari Mind Harmony Psychology menekankan bahwa kunci utama adalah jujur pada diri sendiri mengenai tingkat kelelahan dan membuat batasan yang konsisten.

"Banyak dari kita yang tidak jujur pada diri kita. Kita itu capek, tetapi kita memaksakan diri. Artinya apa, banyak sekali emosi-emosi yang terpendam," jelas Abdy Ihdalumam yang mengilustrasikan bahwa emosi yang terpendam seperti ketel uap yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Untuk mencapai Work-Life Balance yang sehat, Abdy Ihdalumam membagikan beberapa tips kunci:
Mengatur Batas Waktu Kerja dan Pribadi: Tentukan jam-jam tertentu di luar jam kantor (misalnya, satu atau dua jam) yang dialokasikan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan di rumah, dan di luar jam itu, pekerjaan harus dihentikan.
Mengomunikasikan Kelelahan: Jangan memendam masalah. Berbagi masalah dengan orang lain minimal dapat membantu menjernihkan pikiran, bahkan tanpa harus mendapatkan solusi.
Membuat Jeda (Rest): Saat merasa stres atau pusing, lakukan teknik istirahat sejenak (stop, breath, observe, proceed). Bedakan antara pekerjaan mendesak dan yang bisa ditunda.
Fokus Penuh: "Saat di kantor saya mau bekerja, saat di rumah saya fokus menjadi manusia," tegasnya.

Abdy Ihdalumam juga menggarisbawahi beberapa tanda-tanda yang menunjukkan ASN sudah mengalami burnout atau kelelahan kronis, sinisme terhadap pekerjaan, dan kesulitan konsentrasi.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Diskominfo Jombang untuk memulai langkah menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental, selaras dengan tantangan dan peluang di era digital.